runing text

Bagi kamu yang belum menggetahui mesin 2 dan 4 tak di sini kamu akan mengetahuinya

Senin, 28 Januari 2013

Keuntungan dan kerugian mesin 4 tak dan 2 tak



Sejak awal tahun 1950-an sampai tahun 2000, motor - motor 2 tak atau 2 langkah meraja hampir di setiap balapan. Dan pada awal produksi pabrikan SUZUKI pada tahun 1953, motor - motor SUZUKI (Free Diamond) selalu menjuarai kejuaraan balapan mendaki bukit Mt.FUJI. Dan SUZUKI juga memproduksi motor 4 tak atau 4 langkah yang di beri nama colleda. Karena mesin 4 tak dirasa kurang bertenaga, pada tahun 1954 pihak SUZUKI mengganti mesin colleda dengan jenis 2 tak.

Nah sekarang apa sih keuntungan dan kerugian pada mesin 2 tak dan 4 tak....???????

MESIN 2 TAK



1. Langkah Isap dan Kompresi
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara, akibatnya udara dan campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.


2. Langkah Usaha dan Buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju knalpot.


Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup

Keterangan : Pada saat piston bergerak ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yang berada di ruang bawah piston tidak dapat keluar menuju saluran masuk, karena adanya reed valve.


Penjelasan Lebih Detail
Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain dari ruang bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadunya hal semacam itu. Ketika piston naik menuju TMA untuk melakukan kompresi maka katup hisap terbuka ( lihat gambar di bawah) dan masuklah campuran bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston dari TMB ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi dan isap. Pada saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi menyala, gas campuran meledak dan memaksa piston kembali bergerak ke bawah menuju TMB. Gerakan piston yang ini disebut langkah ekspansi. Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi atau usaha, sesungguhnya juga melakukan langkah buang melalui katup buang (sisi kanan dinding silinder pada gambar) . Hal ini bisa terjadi karena gas hasil pembakaran terdorong keluar akibat campuran bahan bakar dan udara baru yang juga masuk dari sisi kiri dinding silinder. Supaya jelasnya liat sendiri aja gambar animasi di atas itu.

Jadi kenapa motor dengan mesin 2 tak harus memakai oli pelumas samping selain pelumas mesin sudah jelas, karena model kerja yang seperti itu membuat tenaga yang dihasilkan lebih besar. Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali putaran crankcase = 1 x kerja sedangkan untuk 2 tak 2 kali putaran crankcase = 2 x kerja. Untuk itu dibutuhkan pelumas yang lebih karena putaran yang dihasilkan lebih cepat. Hal itu juga menjawab kenapa mesin 2 tak lebih berisik ,boros bahan bakar, menghasilkan asap putih dari knalpotnya tetapi unggul dalam kecepatan dibandingkan mesin 4 tak. Istilahnya “No Engine is Perfect !” Perbedaan yang lain juga terdapat pada bentuk fisik pistonnya. Piston 2 tak lebih panjang dibanding piston 4 tak. Selain itu bentuk piston head nya juga lain, piston 2 tak memiliki semacam kubah untuk memuluskan gas buang untuk bisa keluar sedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak juga memiliki slot lubang yang berhubungan dengan reed valve yang berhubungan dengan cara kerja masukan campuran bahan bakar – udara ke ruang baka

Nama dan fungsinya:

-Piston => mengompresikan, menghasilkan tenaga, pembuangan dan isap.
-Ring oli => untuk mengikis oli pada dinding silinder.
-Ring kompresi => merapatkan kompresi.
-Roda gila => menyimpan tenaga putar.
-Stang piston => untuk menghubungkan piston dengan poros engkol.
-Pena piston => untuk mengikat antara piston dengan batang piston.
-Poros engkol => merubah gerak bolak balik piston menjadi putaran.
-Karter => penampung olim menutup mesin bagian bawah.
-Blok silinder => rumah piston dan komponen komponen lainnya
-Kepala silinder => pembentuk ruang bakar, untuk dudukan katub, dudukan roker arm, untuk tutup blok silinder.
-Intake manifol => saluran masuk.
-Exhause manifol => saluran buang.
-Fungsi kompresi => untuk menaikkan tekanan dan suhu

MESIN 4 TAK





Pada saat awal mesin sepeda motor dinyalakan dengan kick starter ataupun otomatis stater disinilah proses pembakaran awal terjadi.
Dalam proses ini krukas berputar sehingga otomatis akan membuat magnet pada kumparan berputar sekaligus massa pada pulser. Perputaran magnet tersebut menghasilkan arus untuk pengapian ke CDI dan juga untuk menghidupkan lampu.
Demikian halnya pulser pulser juga menghasilkan tegangan berupa Arus tersebut berbentuk pulsa yang gunanya untuk menyetabilkan pengapian pada CDI didalam CDI timing dan pengaturan pengapian terjadi dari CDI kemudian arusnya diubah menjadi tegangan tinggi oleh coil.
Dari coil arus ini masuk ke busi dan menghasilkan percikan api dan membuat piston bekerja dengan cara memompa (piston bergerak mundur dan memutar krukas setengah putaran ) dan menghasilkan pembakaran bensin dan oksigen diruang bakar.
Pada saat inilah terjadi setengah putaran dari mesin. Setelah itu torsi bergerak mendorong atau disebut juga dengan kompresi.
Mendorong sisa pembakaran yang kemudian dikeluarkan melalui knalpot.
Pada saat inilah terjadi satu putaran penuh.
Magnet dan massa pulser bekerja kembali.
Begitu seterusnya siklusnya terjadi berulang kali.
Kemudian prinsip kerjanya dibagi menjadi lebih sepesifik yakni sistm 2 tak dan 4 tak.